Visit To Asahan


RAMBATE RATA RAYA

EXPLORE

Asahan

Kabupaten Asahan adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Utara, Indonesia.Kabupaten ini beribukota di Kisaran dan mempunyai wilayah seluas 3.732,97 km². Ibu kota terdahulu kabupaten Asahan ialah Tanjung Balai, yang kemudian dimekarkan menjadi kota otonom. Kabupaten Asahan secara geografis berada pada 2°03'- 3°10' Lintang Utara, 99°1'-100°0' Bujur Timur.Lokasi Kabupaten Asahan berada pada ketinggian 0–1.000 meter di atas permukaan laut.

memiliki 25 kecamatan, 27 kelurahan, dan 177 desa. Luas wilayahnya mencapai 3.702,21 km² dan penduduk 774.009 jiwa (2017) dengan sebaran 209 jiwa/km². Asahan merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang membentuk lembaga pengawas pelayanan umum bernama Ombudsman Daerah Asahan, melalui SK Bupati Asahan Nomor: 419-Huk/Tahun 2004, tanggal 20 Oktober 2004.



Peta Kabupaten asahan

Sejarah Asahan

Kesultanan Asahan

Kesultanan Asahan adalah sebuah kesultanan yang berdiri pada tahun 1630 di wilayah yang sekarang menjadi Kota Tanjung Balai dan Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Kesultanan ini ditundukkan Belanda pada tahun 1865. Kesultanan Asahan menyatu ke dalam negara Republik Indonesia pada tahun 1946. Raja Abdul Jalil, Sultan pertama Asahan merupakan putra Sultan Iskandar Muda. Asahan menjadi bawahan Kesultanan Aceh sampai awal abad ke-19.

Perjalanan Sultan Aceh, Sultan Iskandar Muda, ke Johor dan Malaka tahun 1612 dapat dikatakan sebagai awal dari sejarah Asahan. Dalam perjalanan tersebut, rombongan Sultan Iskandar Muda beristirahat di kawasan sebuah hulu sungai yang kemudian dinamakan Asahan. Perjalanan dilanjutkan ke sebuah "Tanjung" yang merupakan pertemuan antara Sungai Asahan dengan Sungai Silau, kemudian bertemu dengan Raja Simargolang. Di tempat itu juga Sultan Iskandar Muda mendirikan sebuah pelataran sebagai "Balai" untuk tempat menghadap, yang kemudian berkembang menjadi perkampungan. Perkembangan daerah ini cukup pesat sebagai pusat pertemuan perdagangan dari Aceh dan Malaka, sekarang ini dikenal dengan "Tanjung Balai".

Dikuasai Oleh Belanda

Pada tanggal 12 September 1865, kesultanan Asahan berhasil dikuasai Belanda. Sejak itu, kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Belanda. Kekuasaan pemerintahan Belanda di Asahan/Tanjung Balai dipimpin oleh seorang Kontroler, yang diperkuat dengan Gouverments Besluit tanggal 30 September 1867, Nomor 2 tentang pembentukan Afdeling Asahan yang berkedudukan di Tanjung Balai dan pembagian wilayah pemerintahan dibagi menjadi tiga, yaitu:Onder Afdeling Batubara Onder Afdeling Asahan Onder Afdeling Labuhan Batu

Sultan Asahan

Dari hasil perkawinan Sultan Iskandar Muda dengan Siti Ungu Selendang Bulan, anak dari Raja Pinang Awan yang bergelar “Marhum Mangkat di Jambu” lahirlah seorang putera yang bernama Abdul Jalil yang menjadi cikal bakal dari kesultanan Asahan. Abdul Jalil dinobatkan menjadi Sultan Asahan I. Pemerintahan kesultanan Asahan dimulai tahun 1630 yaitu sejak dilantiknya Sultan Asahan yang I s/d XI.

Asahan adalah kerajaan kecil yang menjadi bawahan Aceh, maka secara otomatis, struktur kekuasaan tertinggi berada di tangan Sultan Aceh. Di daerah Asahan sendiri, terlepas dari relasinya dengan Aceh, kekuasaan tertinggi berada di tangan Sultan, yang bergelar Yang Dipertuan Besar/Sri Paduka Raja. Jabatan yang lebih rendah adalah Yang Dipertuan Muda. Untuk daerah Kawasan Batubara dan kawasan yang lebih kecil, pemerintahan dijalankan oleh para datuk.

Sampai sekarang Kesultanan Asahan sudah memiliki 13 orang Sultan yang berkuasa, walaupun Sultan terakhir lebih merupakan Kepala Keluarga dari kerabat kerajaan yang masih ada. Sultan Asahan I, Sultan Abdul Jalil, adalah putera Sultan Iskandar Muda dari Kesultanan Aceh yang menikah dengan Siti Ungu Putri Berinai (Siti Unai), puteri Raja Halib (al-Marhum Mankat di-Jambu), dari Pinangawan.


Sebagai kesultanan yang berada dalam pengaruh kebudayaan Islam, maka di Asahan juga berkembang kehidupan keagamaan yang cukup baik. Bahkan, ada seorang ulama terkenal yang lahir dari Asahan, yaitu Syekh Abdul Hamid. Ia lahir tahun 1880 (1298 H), dan wafat pada 18 Februari 1951 (10 Rabiul Awal 1370 H). Datuk, nenek dan ayahnya berasal dari Talu, Minangkabau. Syekh Abdul Hamid belajar agama di Mekkah, karena itu, ia sangat disegani oleh para ulama zaman itu.

Destinasi Wisata Asahan

...
Air Terjun turbo

Terletak di Desa Tomuan Holbung, Bandar Pasir Mandoge,erletak di Desa Tomuan Holbung, Bandar Pasir Mandoge, memiliki debit air yang cukup besar.

...
Air Terjun ponot

terletak di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, memiliki pemandangan yang sangat indah dengan ketinggian lebih kurang 250 m .

...
Air Terjun Nirwana

berlokasi di Kecamatan Aek Songsongan. memiliki tampilan air yag sangat jerni, dan air terjun yang indah.

...
Goa Sigalapang

destinasi wisata alam yang berada di tiga lintas kabupaten yaitu Laura, Asahan dan Tobasa. tebing yang kokoh tanpa ditumbuhi lumut dan mengapit aliran sungai dengan air berwarna kehijauan.

...
Arung Jeram Sungai Asahan

Lintasan arung jeram terbaik ketiga di dunia. aliran 22 Kilometer dari aliran adrenalin yang tak berujung, dari bendungan Sigura-gura di Tangga desa dan berakhir di kota Bandar Pulau yang muara sungai.

...
Bendungan Sigura-Gura

bendungan terbesar kedua di Indonesia, bendungan yang terletak 23,3 km dari hulu Sungai Asahan (Danau Toba), atau 8,8 km dari Bendungan Siruar dan 1 km di hilir Air Terjun Sigura-Gura.